Jumat, 15 Januari 2021

Ikan tempale (Trichopsis vittatus)

Ikan  ini  termasuk dalam kelas Actinopterygii, Ordo Anabantiformes, Famili Osphronemidae, Genus Trichopsis, Spesies Trichopsis  vittata. Ikan ini sekerabat dengan kelompok ikan gurami. Nama internasionalnya croaking gourami. Ikan pada gambar disamping saya temukan di perairan rawa gambut di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Ikan ini memiliki sirip punggung, sirip anus dan sirip ekor yang panjang. Bentuk badan agak membungkuk. Bentuk kepala melancip. Tipe mulut terminal. Memiliki tutup insang. Bentuk mata bulat. Warna badan bermacam-macam, ada yang biru kehijauan, merah kebiruan, agak dominan coklat cerah. Pada bagian perut berwarna putih. Ukuran panjang total ikan dewasa 4-5 cm. Ikan pada gambar di samping berjenis kelamin jantan. Habitat ikan ini di perairan rawa dengan kadar oksigen terlarut rendah (< 5 mg/L), keasaman air rendah (asam) (< 6 unit pH), kedalaman air < 1 meter, air tenang dan rimbun dengan pohon dan rerumputan yang hidup di rawa. Ikan banyak ditemukan di tepi perairan. Beberapa ikan dapat dipelihara dalam satu akuarium.  Ikan ini berpotensi dijadikan sebagai komoditi ikan hias air tawar.  

 

Rabu, 06 Januari 2021

Udang Gambut

Lahan gambut yang ada dalam foto disebelah adalah lahan gambut yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir. Lahan gambut memliki sumberdaya perairan yang cukup banyak. Selain ikan, hewan air lainnya yang ditemukan di lahan gambut adalah jenis udang udangan, siput/ keong, reptilia, dan lain-lain. Salah satu jenis udang yang saya temukan dilahan gambut, tepatnya lokasi lahan gambut tempat saya memperoleh udang ini adalah di Jl. gang Lampung 1, kel. Timbangan, kec. Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Prosinsi Sumatera Selatan. Saya menangkap udang ini menggunakan alat tangkap perangkap ikan menyerupai payung. alat ini banyak diperjualbelikan secara online. Udang yang saya peroleh berukuran kecil, tidak lebih dari 3 cm. udang ini sudah termasuk ukuran dewasa, karena udang sudang mengandung telur. Udang ini dimasarakat sekitar menyebutnya udang gambut, karena ditemukan dilahan rawa gambut. Udang ini dimanfaatkan masyarakat sebagai pakan ikan karnivoras sepert ikan lohan dan ikan arwana. bagi pemilik ikan arwana dan louhan tidak asing lagi dengan udang ini. Mereka membeli dari masyarakat yang tinggal di tepi rawa. Msyarakat mengumulkan udang ini jika ada permintaan dari pemelihara ikan hias atau penjual ikan hias. keanekaragam jenis plasma nutfah ini perlu dilesatikan. Penelitian ilmiah mengenai udang ini sangat diperlukan. Upaya domestikasi dan pembudidayaannya juga perlu dikembangkan, karena udang ini memiliki nilai ekonomi sebagai pakan ikan hias karnivora. Jika eksploitasi dialam semakin meningkat dapat menyebabkan kepunahan. Oleh karena itu sebelum udang ini punah sebaiknya segera dilakukan domestikasi dan dikembangkan pembudidayaannya. 

Ikan Cupang Gabus (Betta chanoides)

Ikan cupang lokal yang satu ini secara sepintas mirip dengan ikan gabus yang berukuran kecil, makanya disebut ikan cupang gabus. Secara taksonomi ikan ini termasuk dalam filum chordata, subfilum vertebrata, kelas actinopterygi, ordo perciformes. famili osphronemidae, genus beta, spesies Betta chanoides. Chanoides disematkan dalam nama ilmiah spesies ini karena ada kemiripan dengan kelompok ikan gabus (Chanidae). Ikan cupang ini saya termukan di perairan rawa banjiran Sungai Kelekar di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Ikan yang ditemukan berukuran panjang total 3-4 cm. Ikan jantan dan betina belum bisa dibedakan secara morfolgi karena tidak memiliki ciri spesifik. Ciri morfologi ikan terutama pada bagian kepala agak mirip dengan kepala ikan gabus  (Channa striata). Sirip-sirip ikan ini terdiri dari sirip punggung, dada, perut, anal dan ekor. Bentuk sirip-sirip pada ikan ini tidak seperti bentuk sirip-sirip pada ikan cupang hias yang sudah banyak dibudidayakan. Pada bagian mata ada lingkaran kuning. Ikan ini saya peroleh dengan penangkapan menggunakan alat tangkap tradisional yakni "tangguk". Di lokasi penangkapan ikan ini tidak memiliki harga ekonomi, tidak juga dimanfaatkan masyarakat. Ikan cupang jenis ini belum didomestikakan. Dialam liar populasinya juga sudah sedkit. Penelitian ilmiah mengenai ikan ini masih sangat diperlukan. Ikan ini merupakan salah satu sumberdaya genetik. yang dapat dimanfaatkan untuk persilangan (krosbreding) dengan ikan cupang lain sehingga dapat menghasilkan ikan cupang strain baru. Penangkaran dan domestikasi ikan ini sangat diperlukan. 



Potensi Budidaya Ikan Lokal