Selasa, 22 Maret 2022

Perkembangan gonad ikan betok (Anabas testudineus) betina yang diinduksi ekstrak hipofisa sapi

 ABSTRAK

Ikan betok (Anabas testudineus) merupakan salah satu jenis ikan lokal Indonesia yang prospektif dibudidayakan. Ketersediaan induk yang matang gonad untuk usaha pembenihan masih menjadi kendala. Tujuan penelitian ini adalah memacu perkembangan gonad ikan betok (Anabas testudineus) betina. Metode penelitian mengggunakan rancangan acak lengkap, empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan dosis ektrak hipofisa yakni 0,0; 0,1; 0,3; 0,6 ml/kg. Penyuntikan ekstrak hipofisa secara intramuscular. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyuntikan ekstrak hipofisa sapi dosis 0.3 ml/kg, menghasilkan performance perkembangan gonad terbaik, dimana diameter telur sebesar 0,808 mm,  gonado somatik indeks sebesar 7,12%,  hepato somatik indeks sebesar 2,05%, dan fekunditas yang dihasilkan sebanyak 7898 butir telur. Parameter kualitas air selama pemeliharaan ikan berada dalam kisaran yang baik untuk perkembangan gonad ikan betok.

Full text

Sabtu, 12 Maret 2022

Length-weight relationship and environmental parameters of Indonesian leaffish (Pristolepis grootii, Bleeker 1852) in Kelekar river, South Sumatera, Indonesia

 Abstract

The Indonesian leafffish (Pristolepis grootii, Bleeker 1852) is one of the native Indonesian freshwater fish species. It’s have a high economic value. The habitat of the fish is rivers, lakes and swamps. The study of the length-weight relationship and environmental parameters an important and fundamental component of fisheries resource management. The purpose of this study was to analyze length-weight relationship of P. grootii and water quality of the fish habitat. A total of 164 samples were used in this study. The results showed that length-weight relationship of the P. grootii, the predictive model of the weight of the fish from the length of the fish is in the exponential form with the equation y = 0.0491x2.6363 (R2 = 0.9536: P < 0.01), with a coefficient of (a) 2.636 and a constant (b) of 0.049. The P. grootii weight gain was slower than the increase in length. Environmental parameters such as water temperature, dissolved oxygen, alkalinity, nitrate, and phospate are within acceptable limits. P. grootii are found in Kelekar river. The current study provided the first baseline data about length-weight relationship and environmental parameters of P grotii from the the Kelekar river, Ogan Ilir Regency, South Sumatra, Indonesia. The data obtained are very useful for the sustainable management of P grootii resources.

Kamis, 10 Maret 2022

Teknik pembenihan ikan patin siam Pangasius hypophthalmus Menggunakan hormon untuk menghasilkan benih berkualitas

ABSTRAK

Ikan  patin  siam Pangasius  hypophthalmus merupakan  salah  satu  komoditas  air  tawar yang mempunyai  nilai  ekonomi  tinggi  karena  dagingnya  memiliki  tekstur  yang  lembut dan citra rasa yang enak, sehingga diminati oleh banyak masyarakat di Indonesia. Ikan ini juga relative mudah dibudidayakan dan dapat dipelihara pada kondisi perairan dengan kadar  oksigen  terlarut  yang  rendah.    Dalam rangka  menjamin ketersediaan  induk  ikan patin   siam   yang   cukup   dan   berkualitas   baik,   diperlukan   penerapan   teknologi pengembangbiakan   ikan   dengan   memanfaatkan   stimulasi   eksternal   hormon   yang mengarah kepada efisiensi, efektivitas serta kepraktisan dalam penggunaannya.  Dalam studi  ini  digunakan  jenis  hormon  ovaprim untuk  merangsang  dan  memacu  hormone gonadothropin   pada   tubuh   ikan   sehingga   dapat   mempercepat   proses   ovulasi   dan pemijahan.  Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat fekunditas rata-rata yang diperoleh sebesar 87,38%, HR  rata-rata  mencapai 88,73%,dan  sintasan  benih  rata-rata  43,07%.Kajian  teknis  pembenihan  ikan  patin  siam ini  diharapkan dapat mendiseminasikan teknis  budidaya  ikan ini agar  informasi  yang diperoleh dapat  dijadikan  sebagai  bahan referensi  para  pelaku  usaha  budidaya  ikan patin  siam untuk dapat  mengelola  usahanya secara praktis, ekonomis dan berkelanjutan


Full Text klik disini:

Rabu, 02 Maret 2022

Jenis-Jenis Ikan Indonesia yang Kritis dan Terancam Punah

 ABSTRACT

Indonesia has a high diversity of fish species. Some fish species are critical and endangered. Information on Indonesian native and endemic fish species needs to be disseminated to the public. Such information is available in various sources and is generally in a foreign language. Therefore, the purpose of this research is to inventory and distribute information about several species of fish native to Indonesian public waters that need special attention because they are endangered and critically endangered. Species of fish, especially species that have been critically endangered, do not rule out turning into extinct in the wild (extinct in the wild). The decline in the status of the above from vulnerable (vulnerable) to endangered (endangered) and critical (critically endangered) or even become extinct in the wild (extinct in the wild) caused by various factors, including the existence of fisheries activities that tend to exploit natural resources without offset by conservation activities and increasing pollution of water conditions. With this information, it is expected to anticipate the extinction of these species. The study was conducted using the literature study method. Based on the search results, there were 22 endangered fish species and 15 critically endangered fish species. The Indonesian government has designated 20 protected fish species. Domestication of endangered and critical species is urgent to do, to prevent the extinction of these species.

Full text, klik disni:

Variasi Warna, Morfologi dan Karakterisitk Habitat Lokasi Penangkapan Ikan Sepatung (Pristolepis)

 ABSTRAK

Indonesia memiliki sumberdaya ikan sangat beragam yang dapat dikembangkan menjadi komoditi budidaya perikanan. Salah satu jenis ikan yang layak untuk dikembangkan adalah ikan sepatung (Pristolepis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi warna, morfologi dan karakteristik habitat ikan sepatung. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Penangkapan ikan menggunakan alat tangkap ikan tradisonal berupa jaring insang, pancing, bubu dan empang. Hasil sampling ditemukan 5 jenis ikan sepatung (Pristolepis) dengan fenotif berbeda. Warna tubuh: coklat-kuning, coklat kehitaman, hitam kekuningan, dan hitam. Jumlah jari-jari pada sirip: punggung (D.XII-XIV. 14-16), ekor (C.20-21), anal (A. III.8-9). Habitat:sungai utama, anak sungai, rawa banjiran, rawa gambut. Air: berarus-tidak berarus. Dasar perairan: berlumpur, berpasir, bergambut. Kualitas air: suhu (25-31 oC), oksigen terlarut (1,36-6,46mg/L), ammonia (0,000-0,214mg/L), alkalinitas (4-63mg/L).

Full text, klik disini: 

http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JR/article/view/2878