Minggu, 31 Maret 2019

Ikan serko (Channa sp)

Ikan serko (Channa sp) merupakan salah satu jenis ikan khas Sumatera Selatan. Ikan ini termasuk kelompok jenis ikan Genus Channa (gabus), sekerabat dengan ikan gabus (Channa striata), ikan bujuk (Channa lucius), ikan serandang (Channa pleurophthalmus), dan lain-lain. Ikan pada gambar di samping ditemukan di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Habitat ikan ini di hutan-hutan rawa yang terhubung dengan sungai. Ukuran ikan ini lebih kecil dibandingkan jenis ikan Channa yang disebutkan di atas. Ikan ukuran seperti di gambar samping sudah mencapai fase dewasa kelamin, kemungkinan sudah berkembangbiak. Ikan ini sama seperti kerabatnya yang lain, termasuk jenis ikan karnivora (pemakan hewan). Ikan ini jarang ditemukan oleh masyarakat. Populasi ikan ini lebih sedikit tidak seperti ikan gabus (Channa striata), kemungkinan disebabkan jumlah telur ikan ini sedikit dan juga faktor kerusakan habitat. Jika tidak dikembangbiakan dan dibudidayakan ikan ini bisa punah. Ikan ini memiliki motif warna yang cantik pada sirip punggung dan sirip perutnya, sehingga potensial dijadikan ikan hias.  

Jumat, 29 Maret 2019

Ikan Sumpit (Toxotes sp)

Ikan sumpit (Toxotes sp), salah satu jenis ikan air payau-tawar khas Sumatera Selatan. Habitat hidup ikan sumpit di rawa-rawa air payau dan juga sungai-sungai serta rawa banjiran yang terhubung sungai utama, jadi ikan sumpit dapat hidup di air payau dan air tawar. Ikan ini sangat unik, karena bisa menyemprotkan air dari mulutnya untuk menangkap serangga di atas pohon/tumbuhan di tepi sungai/rawa. Serangga yang menjadi sasaran tembak semprotan air dari ikan sumpit akan jatuh ke air dan di makan ikan sumpit . Ikan sumpit ukurannya dapat mencapai 1 kg/ekor. Populasi ikan sumpit di alam sudah menurun. Sudah jarang tertangkap. Ikan ini selain dikonsumsi masyarakat sebagai lauk pauk, juga diperdagangkan sebagai ikan hias. Bentuk tubuh dan motif warna tubuh ikan ini sangat unik dan menarik, sehingga banyak dipelihara dalam akuarium sebagai ikan hias. 

Rabu, 27 Maret 2019

Ikan Juo (Luciosoma trinema)

Ikan juo (Luciosoma trinema) merupakan salah satu jenis ikan air tawar khas Sumatera Selatan. Ikan ini termasuk kelompok ikan Cyprinid (Famili Cyprinidae). Habitat hidup ikan juo, di sungai-sungai utama dan anak-anak-anak sungai yang terhubung dengan rawa banjiran. Di Sumatera Selatan, ikan ini ditemukan di DAS Musi Bagian Tengah, tepatnya di Sungai Penukal, wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, danau banjiran Danau Cala di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Danau Cala dan Sungai Penukal terhubung rawa-rawa banjiran dan anak-anak sungai, serta terhubung sungai utama Sungai Musi. Ikan ini populasinya tidak begitu banyak. Ikan ini sering tertangkap bersama ikan seluang batang (Rasbora sp), makanya ada juga masyarakat menyebut ikan ini sebagai ikan seluang juo karena bentuk tubuhnya ada  kemiripan bentuk tubuhnya dengan ikan seluang tapi ukuran ikan juo lebih besar. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan ini, tangkul dan jaring hanyut. Ikan ini dijadikan ikan konsumsi oleh masyarakat. Bentuk tubuh, bentuk sirip ekor dan warna ikan ini menarik, terutama matanya berwarna merah, kuning dan hitam sehingga berpotensi dijadikan sebagai ikan hias. 

Senin, 25 Maret 2019

Ikan Belido Totol (Notopterus sp)

Ikan belida jenis ini di Sumatera Selatan dikenal dengan sebutan ikan belido totol, karena di tubuhnya ada motif bulat bulat berwana hitam dilingkari warna perak dalam bahasa Palembang disebut totol. Ikan belida ini ukurannya bisa mencapai 5 kg/ekor, sama dengan jenis ikan belida Notopterus chitalo. Ikan belida ini juga dijadikan bahan baku pembuatan kerupuk-kemplang dan pempek khas Palembang. Selain diolah menjadi berbagai olahan, ikan ini juga dikonsumsi dalam bentuk segar, terutama bagian siripnya yang berupa tulang rawan dijadikan menu Pindang sirip belido yang cukup populer dengan harga yang lumayan menyedot kantong. Satu porsi pindang sirip belido  seharga 75-100 ribu. Harganya mahal tersebut dikarenakan peminatnya banyak, sedangkan ikan belidonya susah didapat, dan satu porsi membutuhkan 2-3 ekor ikan belido, karena yang diambil hanya sirip perutnya saja yang berupa tulang rawan. Selain dijadikan ikan konsumsi, ikan belido jenis ini juga dijadikan komoditi ikan hias. Di dunia perdagangan ikan hias, ikan belido ini yang banyak diperjualbelikan. 

Sabtu, 23 Maret 2019

Ikan Semah (Tor sp)

Ikan semah (Tor sp) merupakan salah satu jenis ikan khas Sumatera Selatan. Ikan ini banyak ditemukan di dataran tinggi Sumatera Selatan yakni di wilayah Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Muara Enim Bagian Utara. Keempat wilayah tersebut disebut dengan daerah besemah. Kata besemah diambil dari nama ikan semah. Habitat ikan ini di sugai-sungai air deras khas daerah dataran tinggi. Wilayah Propinsi Sumatera Selatan Bagian Utara, topografinya berupa dataran tinggi dan pegunungan. Di Sumatera Selatan terdapat Gunung Dempo, yang terletak di wilayah Kota Pagar Alam. Selain Gunung Dempo, wilayah Sumatera Selatan Bagian Utara juga dilalui gugusan perbukitan Bukit Barisan. Berbeda dengan wilayah Sumatera Selatan Bagian Selatan, topografinya berupa dataran rendah, rawa-rawa, dan sungai banjiran. Ikan semah dijadikan ikan konsumsi bagi masyarakat besemah. Berbagai menu masakan ikan semah,  seperti di masak kuah kuning, pindang, panggang, goreng, Menu yang paling populer ikan semah kuah kuning. Populasi ikan semah di alam sudah mulai menurun, Hasil tangkapan nelayan sudah tidak banyak lagi dan ukuran ikan yang tertangkap sudah tidak besar-besar lagi. . 

Jumat, 22 Maret 2019

Ikan Miyong (Parachela oxygastroides)

Ikan miyong  (Parachela oxygastroides), salah satu jenis ikan air tawar yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, khususnya di DAS Musi bagian tengah yang mencakup wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim. Habitat ikan ini di anak-anak sungai yang terhubung dengan rawa banjiran. Ikan ini hidup bergerombol, dan lebih sering di permukaan air. Ikan ini sering tertangkap bersamaan dengan ikan seluang (Rasbora sp). Penangkapan ikan miong menggunakan alat tangkap tradisional berupa tangkul. Penangkapan ikan miyong banyak dilakukan pada malam hari, dengan cara "menanggkul" di atas perahu mengikuti aliran air sungai dan diberi umpan berupa dedak halus. Ikan miyong ini, termasuk ikan berukuran kecil. Ukuran maksimal ikan ini sesuai pada gambar di samping. Ikan ini dijadikan ikan konsumsi sehari-hari oleh masyarakat, khususnya masyarakat di Kec, Penukal, Kec. Abab, Kec. Penukal Utara  Kabupaten PALI, Kec. Lais  Kab MUBA, Kec. Rantau Bayur Kab. Banyuasin, Kec. Sungai Rotan Kab. Muara Enim. Dikonsumsi masyarakat baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk awetan/olahan. Dalam bentuk segar, menu masakan ikan ini yang paling populer adalah ikan mion goreng. Hampir serupa dengan populernya menu  ikan seluang goreng, bahkan menu ikan seluang goreng sering dicampur dengan ikan ini. Rasanya hampir sama dengan seluang goreng. Selain dalam bentuk segar, ikan ini juga sering diawetkan menjadi ikan asin/balur ikan miyong. Balur ikan miyong sangat populer di kalangan masyarakat Musi bagian tengah. Harga balur ikan miyong berkisar 30-50 ribu/kg. 

Minggu, 17 Maret 2019

Ikan Kebarau (Hampala sp)

Ikan kebarau, salah satu jenis ikan asli Sumatera Selatan. Ikan ini sepintas mirip dengan ikan kelemak/jelawat. Namun secara morfologi jika diperhatikan secara saksama, ikan sebarau dengan ikan kelemak berbeda dan secara taksonomi juga berbeda. Bobot ikan kelamak lebih besar dibandingkan ikan kebarau. Bobot ikan kelemak dapat mencapai 5 kg/ekor, sedangkan ikan kebarau lebih kecil dibawah 2 kg/ekor. Ikan kebarau dapat melompat dengan tinggi. Ikan kebarau banyak ditemukan di wilayah dataran rendah Sumatera Selatan yang memiliki areal lebak lebung seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir. wilayah wilayah ini banyak rawa banjiran yang terhubung dengan sungai utama dan anak-anak sungai. Ikan ini banyak ditangkap nelayan dengan menggunakan alat tangkap tradisional seperti pancing, rawai, jaring, empang, tuguk, langsatan, empang lulung, dan sebagainya. Ikan ini dijadikan ikan konsumsi oleh masyarakat. Menu masakan ikan kebarau yang populer ikan kebarau panggang dan ikan kebarau goreng.  Daging ikan kebarau banyak mengandung tulang-tulang halus. Selain dikonsumsi segar, ikan ini juga sering diawetkan menjadi ikan asin, ikan salai dan juga dibuat pekasam/bekasam. Pekasam ikan kebarau sangat populer. Jika dibuat pekasam, tulang halus dan juga tulang kasarnya menjadi lembut dan hancur. 

Jumat, 15 Maret 2019

Ikan Kepras (Cyclocheilichthys apogon)

Ikan kepras, salah sau jenis ikan air tawar khas Sumatera Selatan. Ikan ini hidup di sungai-sungai dan rawa banjiran yang terhubung sungai. Ikan ini masih banyak ditemukan di DAS Musi Bagian Tengah seperti di rawa banjiran dan Sungai Penukal serta  Sungai Abab di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, rawa banjiran dan  Danau Cala di Kabupaten Musi Banyuasin, rawa banjiran dan anak anak sungai Musi di Kecamatan Lais Musi Banyuasin dan Kecamatan Rantau Bayur di Kabupaten Banyuasin, Lebak lebung di Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim. Ikan ini dijadikan ikan konsumsi. Ukuran ikan ini kecil sampai sedang. Rasa dagingnya enak, Selain sebagai ikan konsumsi, ikan ini potensial dijadikan sebagai ikan hias. Warna sirip merah, sisik silver dan bentuk tubuh yang menarik dijadkan ikan peliharaan dalam akuarium. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, ikan ini bnayak juga diawetkan menjadi ikan salai, ikan asin dan pekasam. Dalam bentuk segar, menu olahan ikan ini antara lain gulai/pindang, goreng, dan panggang. Menu gulai tempoyak ikan kepras sangat populer di masyarakat eks marga penukal abab. 

Selasa, 05 Maret 2019

Ikan Baung Kuning (Hemibagrus sp)

Ikan baung kuning, warna tubuhnya kekuning-kuningan. secara morfologi sangat mirip dengan ikan baung biasa. Ikan baung kuning ukuran bobot tubuhnya dapat mencapai lebih 5 kg/ekor. Rasa daging ikan ini sangat enak. Ikan baung termasuk jenis ikan carnivora (pemakan daging), namun dalam media pemeliharaan ikan baung dapat menerima pakan pelet. Penangkapan ikan baung, menggunakan alat tradisional pancing rawai, dengan umpan ikan kecil, jenis ikan sepat, anak palau, mengkiring dll. Ikan baung jenis ini masih banysk ditemukan di Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Ogan, Sungai Komering dan anak-anak sungai tersebut. Di Sungai Musi dalam wilayah Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dan Kabupaten Muara Enim, ikan ini masih banyak ditemukan. Di Sungai Belido, anak sungai Musi dalam wilayah Kecamatan Belida Kabupaten Muara Enim, dan Sungai Penukal dalam wilayah Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,   ikan ini masih banyak ditemukan dengan ukuran bobot diatas 2 kg/ekor. 

Jumat, 01 Maret 2019

Ikan Tapah Rawa (Wallago attu)

Ikan tapah rawa adalah salah satu jenis ikan air tawar dari Sumatera Selatan. Ikan tapah rawa, sesuai dengan namanya, habitat ikan ini di rawa-rawa. Karena hidup di rawa-rawa, kondisi airnya berwarna hitam, terutama rawa gambut, maka warna ikan ini juga berwarna hitam. Berbeda dengan jenis tapah sungai berwarna kekuning-kuningan. Ukuran tapah rawa lebih kecil (< 10 kg/ekor) dibandingkan ikan tapah sungai dapat mencapai > 10 kg/ekor. Ikan ini masih bisa ditemukan di rawa-rawa banjiran gambut dan non gambut di Sumatera Selatan khususya di wilayah Kab. Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir,  Muara Enim. Rasa dagingnya sangat enak, menu masakan ikan ini antara lain pindang dan brengkes. Ikan ini termasuk kelmpok ikan karnivora. Alat tangkap ikan ini berupa jaring, menteban, atau tajur dengan umpan ikan kecil.