Ikan miyong (Parachela oxygastroides), salah satu jenis ikan air tawar yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, khususnya di DAS Musi bagian tengah yang mencakup wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim. Habitat ikan ini di anak-anak sungai yang terhubung dengan rawa banjiran. Ikan ini hidup bergerombol, dan lebih sering di permukaan air. Ikan ini sering tertangkap bersamaan dengan ikan seluang (Rasbora sp). Penangkapan ikan miong menggunakan alat tangkap tradisional berupa tangkul. Penangkapan ikan miyong banyak dilakukan pada malam hari, dengan cara "menanggkul" di atas perahu mengikuti aliran air sungai dan diberi umpan berupa dedak halus. Ikan miyong ini, termasuk ikan berukuran kecil. Ukuran maksimal ikan ini sesuai pada gambar di samping. Ikan ini dijadikan ikan konsumsi sehari-hari oleh masyarakat, khususnya masyarakat di Kec, Penukal, Kec. Abab, Kec. Penukal Utara Kabupaten PALI, Kec. Lais Kab MUBA, Kec. Rantau Bayur Kab. Banyuasin, Kec. Sungai Rotan Kab. Muara Enim. Dikonsumsi masyarakat baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk awetan/olahan. Dalam bentuk segar, menu masakan ikan ini yang paling populer adalah ikan mion goreng. Hampir serupa dengan populernya menu ikan seluang goreng, bahkan menu ikan seluang goreng sering dicampur dengan ikan ini. Rasanya hampir sama dengan seluang goreng. Selain dalam bentuk segar, ikan ini juga sering diawetkan menjadi ikan asin/balur ikan miyong. Balur ikan miyong sangat populer di kalangan masyarakat Musi bagian tengah. Harga balur ikan miyong berkisar 30-50 ribu/kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar