Selasa, 15 Desember 2020

Ikan Lalawak

 

Secara taksonimi,  ikan Lalawak dikelompokan kedalam phylum Chordata, subphylum Vertebrata, Class   Pisces, Ordo Cypriniformes,  Subordo  Cyprinoidei, Family  Cyprinidae, Genus Barbodes, Species  Barbodes sp. Genus Barbodes mempunyai ciri-ciri mulut kecil, terminal dan subterminal, celahnya tidk memanjang melebihi garis vertikal yang melalui pinggiran depan mata, mempunyai bibir halus berpapila atau tidak tetapi tanpa liapatan, bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yang jelas, pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong, pada ujung rahang bawah tidak ada tonjolan. Bagian perut di depan sirip perut datar atau membulat tidak memipih membentuk geligir taja, jika terdapat geligir hanya di bagian belakang sirip perut. Gurat sisi sempurna, tidak ada pori tambahan pada sisik sepanjang gurat sisi. Terdapat 7-10½ jari-jari bercabang pada sirip punggung, jari-jari terakhir sirip punggung lemah atau keras tapi tidak bergerigi, tidak ada duri mendatar didepan sirip punggung, 5-8½ jari-jari bercabang pada sirip dubur. Sisik dengan struktur beberapa jari-jari sejajar atau melengkung ke ujung, sedikit atau tidak ada proyeksi jari-jari ke samping. Ikan lalawak adalah ikan yang memiliki habitat asli di sungai dan dewasa ini telah dibudidayakan di kolam-kolam peliharaan. Ikan Lalawak merupakan jenis ikan omnivor karena selain memakan organisme nabati juga memakan organisme hewani. Ikan lalawak atau yang bisa disebut juga dengan ikan balar atau ceceperan merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai yang berarus cukup deras dan landai. Karakteristik dari lalawak sama dengan ikan-ikan arus deras lainnya, yaitu agresif dalam pergerakannya. Jenis ikan ini mirip dengan ikan tawes yang biasa dibudidayakan di kolam, yang menjadi pembedanya yaitu dari warna ujung siripnya. Ujung sirip Tawes berwarna hitam sedangkan lalawak berwarna kemerah-merahan meskipun ada juga yang berwarna kekuning-kuningan. Ukuran berat maksimal dewasa bisa mencapai 1 kg dengan panjang 25 cm. Warna badan ikan lalawak berwarna perak kehijauan, sebagian mata berwarna merah. Sirip punggung dan sirip ekor berwarna abu-abu sampai kehitaman. Sirip dada berwarna kuning pucat sampai kuning terang. Bedanya, sirip lalawak berwarna merah, demikian halnya mata dan ekornya. Ukuran sisik lebih kecil dibanding tawes dan berwarna cerah. Itu sebabnya lalawak bisa dipelihara sebagai ikan hias. Ikan Lalawak (Barbodes sp) merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di perairan umum (seperti sungai) dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi, walaupun belum menjadi jenis ikan yang terancam punah, kan ini perlu mendapat perhatian karena dibeberapa lokasi keberadaannya sudah sangat berkurang.

Rabu, 02 Desember 2020

Sihitam (Labeo chrysophekadion)

Secara taksonomi, ikan sihitam termasuk Phylum Chordata, Kelas Actinopterygii,  Ordo Perciformes, Family Cyprinidae, Genus Labeo,  Spesies Labeo chrysophekadion. Bentuk badan panjang dan lebar. Memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor.  Ikan sihitam adalah nama lokal ikan ini. Secara nasional ikan ini disebut ikan si hitam. Nama ikan ini diambil dari warna tubuh ikan ini secara keseluruhan berwarna hitam. Ikan ini banyak ditemukan di DAS Musi bagian tengah.  Habitat ikan ini di sungai-sungai. Penyebarannya meliputi pulau Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini termasuk jenis ikan pemakan tumbuhan (herbivora).  Ikan ini bereproduksi dengan cara bertelur.  Alat tangkap ikan ini umumnya menggunakan pancing, jaring, empang dan tangkul.  Ikan ini lebih populer sebagai ikan hias. Di kalangan penghobi ikan hias, ikan ini sangat digemari, karena selain warna tubuhnya yang unik, tingkah laku ikan ini dalam akurium damai, dengan bentuk sirip yang selalu mengembang saat berenang.  Saat ini, ikan ini dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dengan harga berkisar Rp. 5.000-10.000 per kg. Penelitian dasar mengenai aspek biologi dan ekologi ikan ini masih sangat jarang, sehingga masih sangat diperlukan. Penelitian lebih lanjut, upaya penjinakan dan pembudidayaan ikan juga sangat penting dilakukan. Ikan ini prospektif dikembangkan menjadi komoditi budidaya sebagai ikan hias.

Pustaka:

Muslim, M., Heltonika, B., Sahusilawane, H. A., Wardani, W. W., & Rifai, R. (2020). Ikan lokal perairan tawar indonesia yang prospektif dibudidayakan. Pena Persada. Purwokerto.