Senin, 30 Agustus 2021

Ikan Bentulu (Barbichthys laevis)

Secara taksonomi, ikan bentulu termasuk Phylum Chordata, Kelas Teleostei, Ordo Cypriniformes, Family Cyprinidae, Genus Barbichthys,  Spesies Barbichthys laevis. Bentuk tubuh ikan panjang dan berbentuk kubus. Tubuh berwarna purih perak. Seluruh tubuh kecuali bagia kepala ditutupi sisik. Ikan ini memiliki sirip punggung, sirip perut, sirip dada, sirip anal, dan sirip ekor. Ekor berbentuk cagak. Bagian ujung semua sirip berwarna hitam dan sedikit merah. Ukuran ikan ini kecil-sedang. Ikan ini memiliki kemampuan melompat yang cukup tinggi.  Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Habitat utama yani di sungai dan rawa-rawa yang terhubung dengan sungai. Ikan ini ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera ikan ini ditemukan di Riau, Jambi, Lampung dan Sumatera Selatan. Ikan ini termasuk jenis ikan pemakan tumbuhan dan hewan (omnivora). Ikan ini berkembangbiak dengan cara bertelur. Penangkapan ikan ini menggunakan alat jarring, bubu dan tangkul (alat tangkap angkat). Ikan ini sangat tinggi lompatannya untuk keluar dari tangkul.  Bentuk tubuh dan warna ikan ini sangat menarik, cocok dijadikan ikan hias. Namun akuarium pemeliharaan ikan ini harus memiliki tutup, karena ikan ini jika baru dipelihara dalam akuarium sering melompat keluar akuarium. Saat ini, ikan ini dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dengan harga berkisar Rp. 5.000-10.000 per kg.  Penelitian dasar mengenai ikan ini masih sangat minim. Ikan ini prospektif dikembangkan menjadi komoditi ikan hias.  

Pustaka:

 

Selasa, 24 Agustus 2021

Ikan Miyong (Parachela oxygastroides)

Ikan Miyong (Parachela oxygastroides) merupakan salah satu jenis ikan perairan tawar umum Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di Sumatera Selatan. Ukuran ikan miyong kecil. Bentuk tubuh pipih dan tipis. Bentuk badan pipih dan tipis. Memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Ikan miyong ini, termasuk ikan berukuran kecil. Ikan ini memiliki sisik. Gurat sisi/linealateralis ikan ini sangat jelas berwarna kuning. Ikan miyong dijadikan ikan konsumsi oleh masyarakat Sumatera Selatan. Menu masakan ikan miyong yang paling popular yakni ikan miyong goreng. Selain dimasak dalam bentuk segar, ikan miyong sering diawetkan menjadi ikan asin dan ikan asap (salai). Ikan ini bernilai ekonomi tinggi, dengan harga jual ikan segar berkisar 40-50 ribu/kg. Ikan miyong salai mencapai 80 ribu/kg. Penelitian dasar mengenai aspek biologi dan ekologi ikan ini masih sangat jarang, sehingga masih sangat diperlukan. Penelitian lebih lanjut, upaya penjinakan dan pembudidayaan ikan juga sangat penting dilakukan. Ikan ini prospektif dikembangkan menjadi komoditi budidaya sebagai ikan hias.
 

Ikan Dukang (Bagroides melapterus)


Secara taksonomi, ikan dukang atau disebut juga ikan baung pisang termasuk Phylum Chordata, Kelas Teleostei, Ordo Siluformes, Family Bagridae, Genus Bagroides, Spesies Bagroides melapterus. Bentuk badan ikan memanjang dan melebar. Tubuh berwarna kuning dan hitam. Tidak memiliki sisik. Memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Pada sirip punggung dan sirip dada berkembang juri keras menjadi patil. Pada punggung bagian belakang terdapat sirip lemak (adipose fin). Ukuran ikan ini dapat mencapai 500 gram per ekor. Habitat ikan ini di sungai. Mulut ikan ini sangat kecil, tidak seperti ikan baung (kerabatnya). Duri patilnya sangat tajam dan bergerigi. Ikan ini lendirnya sangat tebal, jika membersihkan ikan ini lendir tebal berwarna kuning sangat nampak jelas. Lendir ikan dukung ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati luka. Masyarakat Desa Muara Kamal, Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sudah lama menggunakan lendir ikan dukung ini sebagai obat luka. Luka yang dioles dengan lendir ikan ini akan terasa pedih sama sperti diberi obat luka/betadin. Khasiat lendir ikan Dukang untuk mengobati luka sudah terbukti. Hal ini mungkin secara ilmiah, lender ikan dukung mengandung bahan antibakteri. Karena fungsi lendir pada ikan-ikan yang tidak memiliki sisik seperti ikan dukang ini adalah sebagai pelindung ikan dari serangan parasit.