Selasa, 27 November 2018

Ikan Baung (Mystus sp)

Ikan Baung
Ikan baung ini berasal dari Sungai Kelekar yang terletak di Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Jenis baung ini harganya cukup mahal Rp.50.000-75.000/kg. Di Indralaya, ikan baung sangat disukai masyarakat, dengan menu masakan ikan baung yang terkenal "Pindang Ikan Baung". Menu yang satu ini sangat terkenal, dan dengan mudahnya menemukan rumah makan yang menyajikan menu pindang ikan di Indralaya. 

Ikan Buntal (Tetraodon Palembangensis)

Ikan Buntal

Ikan buntal bagi sebagian masyarakat Indoensia dianggap ikan yang beracun, sehingga tidak mau mengkonsumsinya. tidak demikian dengan masyarakat Desa Air Itam Kec. Penukal Kab. PALI Sumatera Selatan. Ikan ini merupakan ikan favorit, sangat disukai, sehingga harga ikan ini cukup mahal di sana. satu ekor ikan buntal yang tertera di gambar ini seharga Rp. 25.000,- per ekor. Ikan buntal dimasak dengan bumbu asam pedas, sehingga masyarakat sana menyebutnya sambal buntal. Menu sambal buntal ini sangat terkenal disana, karena sudah turun temurun masyarakat mengkomsumsi masakan sambal buntal ini.

Sabtu, 24 November 2018

Ikan Tapah (Wallago sp)


Ikan ini ditemukan di Sungai Penukal, Desa Air Itam Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan. berat ikan mencapai 8-15 kg/ekor. ikan ini sangat disukai masyarakat, karena dagingnya yang lembut dan cita rasanya yang enak. Habitat ikan ini di sungai dan rawa-rawa yang terhubung dengan sungai. selain di Sungai Penukal, ikan ini juga ditemukan di Sungai Batanghari Kabupaten Musi Banyuasin (Muslim, 2005). Publikasi terkait aktifitas penangkapan ikan tapah di Sungai Batanghari Musi Banyuasin, bisa klik disini:

4 Spesies ikan dari Family Bagridae

Mystus nemerus, nama lokal ikan baung (paling atas), Bagroides melapterus, nama lokal ikan dukong kuning (nomor dua dari atas),  Mystus negricep, nama lokalnya ikan beringit (nomor tiga), dan yang paling bawah berwarna hitam,  Pseudomystus, nama lokalnya ikan baung hitam. Keempat jenis ikan tersebut ditemukan di Sungai Penukal (DAS Musi bagian tengah). semua ikan tersebut dijadikan ikan konsumsi oleh masyarakat lokal. rasa dagingnya sangat enak. Jenis Bagroides melapterus dan Pseudomystus, berpotensi dijadikan sebagai ikan hias, warna nya menarik untuk dipelihara dalam akuarium. Publikasi terkait dengan penelitian genetik ikan baung di Sungai Penukal Kabupaten PALI Sumsel:

Ikan Aro Mato Merah (Osteochilus melanoplaura)

Ikan aro mato merah
Osteochilus melanopleurus adalah sejenis air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan herbivora ini diketahui menyebar di Asia Tenggara. Di Indonesia ikan ini ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera Selatan, salah satu lokasi ditemukannya ikan ini adalah di Sungai Penukal anak Sungai Musi di bagian tengah (DAS Musi Tengah). Ikan bernilai ekonomis sebagai ikan konsumsi dan juga ikan hias. Ukuran ikan ini dapat mencapai 1 kg/ekor. 

Ikan Lampam (Barbonymus schwanenfeldii)

Jenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara. Di Indonesia ikan ini menyebar di Pulau Sumatera, Kalimanatan dan Jawa. di Pulau Sumatera, ikan ini mneyebar di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Lampung,  Sumatera Barat. di Sumatera Selatan, ikan ini ditemukan di  sungai sungai sperti Sungai Musi, Ogan, Rawas, dan lain-lain.Salah satu anak sungai Musi adalah Sungai Penukal yang terletak di DAS Musi bagian tengah dalam wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Kamis, 15 November 2018

Daftar publikasi tentang ikan gabus (Channa striata)


Altiara, A., Muslim, M., & Fitrani, M. (2016). Persentase penetasan telur ikan gabus (Channa striata) pada pH air yang berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(2), 140–151.
Al-Fathansyah, A., Muslim, M., & Khotimah, K. (2015). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva gabus (Channa striata) yang direndam dalam larutan ekstrak hipofisa toman (Channa micropeltes). Fiseries, 4(1), 1–6.
Hidayatullah, S., Muslim, M., & Taqwa, F. H. (2015). Pendederan larva ikan gabus (Channa striata) di kolam terpal dengan padat tebar berbeda. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 20(1), 61–70.
Muslim, M. (2006). Potensi, peluang dan tantangan budidaya ikan gabus (Channa striata) di propinsi sumatera selatan. Prosiding Seminar Nasional Forum Perairan Umum Indonesia IV, 7–12. Palembang: Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.
Muslim, M. (2007b). Tingkat kematangan gonad (tkg) ikan gabus (Channa striata Blkr) di rawa sekitar sungai kelekar. Agria, 3(2), 25–27.
Muslim, M., & Syaifudin, M. (2012). Domestikasi calon induk ikan gabus (Channa striata) dalam lingkungan budidaya (kolam beton). Majalah Ilmiah Sriwijaya, 22(15), 20–27.
Muslim, M. (2017a). Budidaya ikan gabus (Channa striata) (1st ed.). Palembang: Unsri Press.
Muslim, M. (2017b). Pemijahan ikan gabus (Channa striata) secara alami dan semi alami. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(1), 25–32.
Muslim, M., & Yonarta, D. (2017). Penetasan telur ikan gabus (Channa striata) dalam media inkubasi dengan lama pemberian oksigen berbeda. Jurnal Perikanan Tropis, 4(1), 185–197.
Muslim, M., Fitrani, M., & Afrianto, A. M. (2018). The effect of water temperature on incubation period, hatching rate, normalities of the larvae and survival rate of snakehead fish Channa striata. Aquacultura Indonesiana, 19(2), 90–94. https://doi.org/10.21534/ai.v19i2.122
Muslim, M. (2019a). Pematangan gonad, pemijahan, penetasan telur dan perawatan larva ikan gabus (Channa striata). Pena Akuatika, 18(2), 1–12. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v18i2.732
Muslim, M. (2019c). Teknologi pembenihan ikan gabus (Channa striata). Ruaya, 7(2), 21–25. https://dx.doi.org/10.29406/jr.v7i2.1312
Muslim, M., Sasanti, A. D., & Apriana, A. (2019). Pengaruh lama perendaman hormon tiroksin terhadap pertumbuhan larva ikan gabus (Channa striata). Journal of Aquaculture Science, 4(1), 1–11. https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.63
Parameswari, W., Sasanti, A. D., & Muslim, M. (2013). Populasi bakteri, histologi, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan gabus (Channa striata) yang dipelihara dalam media dengan penambahan probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1), 76–89.
Pasaribu, A. F., Muslim, M., & Syaifudin, M. (2019). Pengaruh lama waktu perendaman dalam larutan tiroksin terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan gabus (Channa striata). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 7(1), 25–33.
Resfiza, R., Muslim, M., & Sasanti, A. D. (2014). Perbedaan jumlah kromosom ikan toman (Channa micropeltes) dengan ikan serandang (Channa pleuropthalmus). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(2), 125–134.
Sakuro, B. A., Muslim, M., & Yulisman, Y. (2016). Rangsangan pemijahan ikan gabus (Channa striata) menggunakan ekstrak hipofisa ikan gabus. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1), 91–102.
Saputra, A., Muslim, M., & Fitriani, M. (2015). Pemijahan ikan gabus (Channa striata) dengan rangsangan hormon gonadotropin sintetik dosis berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 3(1), 1–9.
Saputra, W. A., Muslim, M., & Sasanti, A. D. (2014). Perbedaan jumlah kromosom ikan gabus (Channa striata) dari rawa dataran rendah, dataran tinggi dan pasang surut. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1), 67–77.
Trisna, D. E., Dwi, S. A., & Muslim, M. (2013). Populasi bakteri, kualitas air media pemeliharaan dan histologi benih ikan gabus (Channa striata) yang diberi pakan berprobiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1), 90–102.
Zultamin, Z., Muslim, M., & Yulisman, Y. (2014). Pematangan gonad ikan gabus betina (Channa striata) menggunakan hormon human chorionic gonadotropin dosis berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(2), 162–174.