Jenis ikan keli yang satu ini masih banyak ditemukan di Sumatera Selatan, nama ilmiahnya dibeberapa artikel ditulis Clarias niuehofii, namun saya cek di https://www.fishbase.de/summary/Clarias-nieuhoffi.html/, tidak cocok dengan gambar ini, justru lebih cocok dengan Clarias teijsmanni, makanya dalam tulisan ini saya menggunakan nama Clarias teijsmanni. (https://www.fishbase.de/summary/Clarias-teijsmanni.html)
Di Air Itam Kec.Penukal Kab.Pali Sumsel, ikan ini disebut ikan keli ako (akar). Kenapa disebut keli ako, karena bentuk tubuh ikan ini panjang (dapat mencpai >50 cm), seperti akar tumbuhan, dan ikan ini berdiam dalam lubang-lubang tanah dekat pohon di rawa gambut, sehingga mirip dengan akar tumbuhan yang menjulur dan bintik bintik di tubuh ikan ini seperti bintik-bintik akar tumbuhan. Ikan ini juga memiliki alat bantu pernafasan, memiliki patil yang berbisa. Warna daging ikan ini agak kekuning kuningan. Ikan ini sangat enak dipanggang dan digoreng serta pindang tempoyak.
Di Air Itam Kec.Penukal Kab.Pali Sumsel, ikan ini disebut ikan keli ako (akar). Kenapa disebut keli ako, karena bentuk tubuh ikan ini panjang (dapat mencpai >50 cm), seperti akar tumbuhan, dan ikan ini berdiam dalam lubang-lubang tanah dekat pohon di rawa gambut, sehingga mirip dengan akar tumbuhan yang menjulur dan bintik bintik di tubuh ikan ini seperti bintik-bintik akar tumbuhan. Ikan ini juga memiliki alat bantu pernafasan, memiliki patil yang berbisa. Warna daging ikan ini agak kekuning kuningan. Ikan ini sangat enak dipanggang dan digoreng serta pindang tempoyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar