Kamis, 11 Juni 2020

Ikan sumatera (Puntius tetrazona)

Secara taksonomi, ikan sumatera termasuk Phylum Chordata, Kelas Actinopterygii, Ordo Perciformes, Family Cyprinidae, Genus Puntius,  Spesies Puntius tetrazona.  Bentuk badan melebar. Memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Ikan ini berukuran kecil, warna menarik sangat populer dikalangan pencinta ikan hias. Ikan ini hidup bergerombol. Ikan sumatera merupakan salah satu jenis ikan hias asli dari perairan Indonesia, yakni dari Pulau Sumatera. Di Sumatera Selatan, ikan ini masih banyak ditemukan di Sungai Penukal, Abab, Musi, Ogan, Lematang. Ikan ini termasuk jenis ikan pemakan tumbuhan (herbivora). Ikan ini berkembangbiak dengan cara bertelur. Alat tangkap ikan ini umumnya menggunakan tangkul.. Ikan ini memiliki daya tarik sebagai ikan hias, terutama bentuk tubuh dan warnanya.  Ikan sumatera sudah lama diperdagangkan sebagai ikan hias, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Harga ikan sumatera di pasar ikan hias dalam negeri berkisar Rp. 5.000-20.000 per ekor.  Penelitian dasar mengenai aspek biologi dan ekologi ikan ini masih sangat jarang, sehingga masih sangat diperlukan. Penelitian lebih lanjut, upaya penjinakan dan pembudidayaan ikan juga sangat penting dilakukan. Ikan ini prospektif dikembangkan menjadi komoditi budidaya sebagai ikan hias.

Beberapap pustaka terkait ikan sumatera:
Muslim, M., Heltonika, B., Sahusilawane, H. A., Wardhani, W. W., & Rifai, R. (2020). Ikan lokal perairan tawar indonesia yang prospektif dibudidayakan. Pena Persada. Purwokerto.
Muslim, M. (2012). Perikanan rawa lebak lebung sumatera selatan.Unsri Press. Palembang
Umar, A., Hasniar, H., & Wahidah, W. (2018, July). Teknik Pembenihan Ikan Sumatera (Puntius tetrazona). In Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Vol. 1, pp. 125-130).
Tania, N., Sukarman, S., Permana, A., & Supiyani, A. (2018). Total karotenoid ikan sumatra albino (Puntius tetrazona) yang diberi pakan tambahan tepung kepala udang. Bioma, 14(1), 1-9.
Nafsihi, N., Hudaidah, S., & Supono, S. (2016). Pemanfaatan Tepung Spirulina SP. untuk Meningkatkan Kecerahan Warna Ikan Sumatra (Puntius Tetrazona). Jurnal Rekayasa Teknologi dan Budidaya Perairan, 4(2).
Addini, N., Pamukas, N. A., Mulyadi, M., & Sukarman, S. (2017). Peningkatan kualitas warna dan pertumbuhan ikan albino tiger barb (Puntius tetrazona) dengan pemberian pakan yang mengandung tepung udang rebon. Berkala Perikanan Terubuk, 45(3), 44-56.
Koncara, G., Utomo, N. B. P., Setiawati, M., & Yamin, M. (2019). Improved quality of color sumatra barb, Puntigrus tetrazona (Bleeker, 1855) with artificial feed enriched red spinach flour (Amaranthus tricolor L.). Jurnal Iktiologi Indonesia, 19(1), 53-64.
Arman, S., & İşisağ Üçüncü, S. (2020). Gonadal histology of the tiger barb Puntius tetrazona (Cyprinidae). Journal of Fisheries. Retrieved from http://journal.bdfish.org/index.php/fisheries/article/view/JFish20180
Wang, F., Wang, X. G., Liu, C., Chang, O. Q., Feng, Y. Y., Jiang, L., & Li, K. B. (2017). Transparent Tiger barb Puntius tetrazona, a fish model for in vivo analysis of nocardial infection. Veterinary microbiology, 211, 67-73.
Barik, M., Bhattacharjee, I., Ghosh, A., & Chandra, G. (2018). Larvivorous potentiality of Puntius tetrazona and Hyphessobrycon rosaceus against Culex vishnui subgroup in laboratory and field based bioassay. BMC research notes, 11(1), 804.
Abolhasani, M. H., Hosseini, S. A., Ghorbani, R., Soudagar, M., & Hoseini, S. M. (2014). Growth, survival and stress resistance of tiger barb (Puntius tetrazona) larvae fed on linseed oil-enriched Artemia franciscana nauplii. Iranian Journal of Fisheries Sciences, 13(3), 576-584.
Kirankumar, S., & Pandian, T. J. (2003). Production of androgenetic tiger barb, Puntius tetrazona. Aquaculture, 228(1-4), 37-51.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar