Senin, 02 November 2020

Aro (Osteochilus melanopleurus)

 

Secara taksonomi, ikan aro termasuk Phylum Chordata, Kelas Actinopterygii, Ordo Perciformes, Family Cyprinidae, Genus Osteochilus,  Spesies Osteochilus melanopleurus. Ikan ini berbentuk lebar. Warna tubuh hitam kekuning-kuningan. Memiliki sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Tubuh tertutupi sisik, kecuali bagian kepala. Seluruh sirip berjari-jari lunak, tidak ada yang berjari-jari keras. Di bagian kepala terdapat tutup insang, mata, lubang hidung, sungut pendek. Bentuk ekor cagak. Tipe mulut terminal. Ukuran ikan aro dapat mencapai 1000 gram per ekor. Habitat utama ikan ini adalah di sungai-sungai besar. Ikan ini tersebar di Kalimantan dan Sumatera. Di Sumatera, ikan ini ditemukan di Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Ikan bersifat herbivora yang cenderung omnivora. Jenis tumbuhan dan hewan dimakan ikan ini. Ikan ini berkembangbiak dengan cara bertelur. Penangkapan ikan ini menggunakan alat jaring, bubu, jala dan empang.Menu masakan ikan ini yang paling popular adalah panggang dan goreng. Ikan bernilai ekonomi sebagai ikan konsumsi dan juga ikan hias. Ikan ini termasuk ikan konsumsi. Namun dari morfologinya, ikan ini berpotensi dijadikan sebagai ikan hias. Penelitian aspek biologi ikan ini masih sangat jarang. Ikan ini berpotensi dikembangkan menjadi komoditi budidaya. 

Pustaka:

Muslim, M., Heltonika, B., Sahusilawane, H.A., Wardani, W.W., & Rifai, R. (2020). Ikan lokal perairan tawar indonesia yang prospektif dibudidayakan. Pena Persada. Purwokerto. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar