Ikan dukang/ikan biji duren/baung biji duren secara taksonomi, termasuk Phylum Chordata, Kelas Teleostei, Ordo Siluformes, Family
Bagridae, Genus Bagroides, Spesies Bagroides
melapterus. Bentuk badan ikan memanjang dan melebar. Tubuh berwarna kuning dan hitam. Tidak
memiliki sisik. Memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal
dan sirip ekor. Pada sirip punggung dan sirip dada berkembang juri keras
menjadi patil. Pada punggung bagian belakang terdapat sirip lemak (adipose fin). Ukuran ikan ini dapat
mencapai 500 gram per ekor. Habitat ikan ini di sungai. Mulut ikan ini sangat
kecil, tidak seperti ikan baung (kerabatnya). Duri patilnya sangat tajam dan
bergerigi. Ikan
ini lendirnya sangat tebal, jika membersihkan ikan ini lendir tebal berwarna
kuning sangat nampak jelas. Lendir ikan dukung ini dapat dimanfaatkan untuk
mengobati luka. Masyarakat Desa Muara Kamal, Kecamatan Pemulutan Barat
Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sudah lama menggunakan lendir ikan
dukung ini sebagai obat luka. Luka yang dioles dengan lendir ikan ini akan
terasa pedih sama sperti diberi obat luka/betadin. Khasiat lendir ikan Dukang
untuk mengobati luka sudah terbukti. Hal ini mungkin secara ilmiah, lender ikan
dukung mengandung bahan antibakteri. Karena fungsi lender pada ikan-ikan yang
tidak memiliki sisik seperti ikan Dukang ini adalah sebagai pelindung ikan dari
serangan parasit. Habitat
utama ikan dukang adalah sungai dan rawa. Ikan dukang, salah satu jenis ikan
endemic Indonesia, ikan ini ditemukan di
Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini termasuk jenis
ikan omnivora. Jenis makanan dapat berpa seranggga air, cacing, anak-anak
ikan/udang, serahan tumbuhan air, lumut dan lain-lain. Penelitian
ilmiah mengenai aspek biologi dan ekologi ikan ini belum ada. Perlu penelitian
ilmiah bahan kimia yang terkandung dalam lendir ikan dukung. Penelitian
domestikasi ikan ini juga sangat diperlukan. Dimasa mendatang ikan ini perlu didomestikan untuk
selanjutnya dikembangkan upaya pembudidayaannya. Karena ikan ini bernilai
ekonomi, baik sebagai ikan konsusmi dan juga bisa menjadi ikan hias, serta
lendirnya dapat dijadikan obat.
Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar