Secara
taksonomi, ikan tambakan termasuk Phylum Chordata, Kelas Teleostei, Ordo Labyrinthici,
Family Anabantidae, Genus Helostoma, Spesies
Helostoma temminckii.. Ikan
tambakan memiliki bentuk tubuh lebar dan tebal. Ikan ini memiliki sirip
punggung, dada, perut, anal dan ekor. Sirip punggung bagian depan memiliki
beberapa duri keras. Sirip dada semuanya berupa jari-jari lunak. Sirip perut
ada jari-jari keras, begitu juga sirip anal pada bagian depan berupa jari
keras. Ikan ini memiliki sisik. Ikan tambakan hidup di rawa dan sungai yang
terhubung dengan rawa. Perairan tempat hidup ikan tambakan perairan tenang
tidak berarus. Penyebaran ikan tambakan
meliputi pulau Kalimantan, Sumatera, dan
Jawa. Ikan
tambakan termasuk tipe ikan pemakan plankton, baik fitoplankton maupun
zooplankton. Ikan tambakan berkembangbiak dengan
cara bertelur. Musim pemijahan ikan tambakan pada awal musim penghujan. Telur
ikan ini mengapung. Telur ikan tambakan tidak menempel. Ikan tambakan dapat
berkembangbiak dalam kolam yang dikombinasi dengan memelihara ikan lele. Selain
itu, pembenihan ikan tambakan secara terkontrol dengan induksi hormon juga
sudah bisa dilakukan. Penangkapan ikan tambakan menggunakan
jala, jaring dan empang, pengilar,
sengirai (perangkap). Ikan ini dapat diolah berbagai menu masakan seperti bakar, goreng,
pindang dan brengkes.. Ikan tambakan merupakan salah satu jenis ikan bernilai ekonomi
tinggi. Harga ikan tambakan berkisar Rp. 50.000-70.000 per kg.
Menu pindang telur ikan tambakan harganya
cukup tinggi mencapai Rp. 50.000 per porsi. Penelitian dasar mengenai ikan ini sudah banyak dilakukan, begitu
juga penelitian aspek pembenihan ikan ini juga sudah banyak dilakukan, namun
masih perlu penelitian lanjut untuk peningkatan produktifitas pembenihan dan
pembesaran ikan ini. Penelitian
mengenai polikultur ikan tambakan dengan ikan lain sangat penting. Ikan ini sudah ada
yang dibudidayakan, namun belum secara intensif. Pembudidayaan ikan tambakan
masih dilakukan secara sederhana. Ikan tembakang dapat dijadikan salah satu
spesies kultivan dalam budidaya multitrofik, karena ikan ini bersifat plankton feeder. Ikan tembakang yang
dibudiayakan secara bersamaan dengan budidaya ikan lele, sudah terbukti
berhasil. Dalam satu kolam, terdiri beberapa waring yang dipasang dengan tiang
tancap, dalam waring dipelihara ikan lele, yang diberi pakan pellet secara
intensif. Pada bagian luar waring ditebar benih ikan tambakan. Dalam kolam
plankton tumbuh sangat subur, karena bahan organic dari sisa pakan dan feses
ikan. Plankton yang tumbuh dengan subur tersebut dimanfaatkan oleh ikan tambakan.
Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar