Sabtu, 20 Juni 2020

Tambakan (Helostoma temminckii)

Secara taksonomi, ikan tambakan termasuk Phylum Chordata, Kelas Teleostei, Ordo Labyrinthici, Family Anabantidae, Genus Helostoma,  Spesies Helostoma temminckii.. Ikan tambakan memiliki bentuk tubuh lebar dan tebal. Ikan ini memiliki sirip punggung, dada, perut, anal dan ekor. Sirip punggung bagian depan memiliki beberapa duri keras. Sirip dada semuanya berupa jari-jari lunak. Sirip perut ada jari-jari keras, begitu juga sirip anal pada bagian depan berupa jari keras. Ikan ini memiliki sisik. Ikan tambakan hidup di rawa dan sungai yang terhubung dengan rawa. Perairan tempat hidup ikan tambakan perairan tenang tidak berarus.  Penyebaran ikan tambakan meliputi pulau Kalimantan, Sumatera,  dan Jawa. Ikan tambakan termasuk tipe ikan pemakan plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton. Ikan tambakan berkembangbiak dengan cara bertelur. Musim pemijahan ikan tambakan pada awal musim penghujan. Telur ikan ini mengapung. Telur ikan tambakan tidak menempel. Ikan tambakan dapat berkembangbiak dalam kolam yang dikombinasi dengan memelihara ikan lele. Selain itu, pembenihan ikan tambakan secara terkontrol dengan induksi hormon juga sudah bisa dilakukan. Penangkapan ikan tambakan menggunakan jala, jaring dan empang, pengilar, sengirai (perangkap). Ikan ini dapat diolah berbagai menu masakan seperti bakar, goreng, pindang dan brengkes.. Ikan tambakan merupakan salah satu jenis ikan bernilai ekonomi tinggi. Harga ikan tambakan berkisar Rp. 50.000-70.000 per kg.
Menu pindang telur ikan tambakan harganya cukup tinggi mencapai Rp. 50.000 per porsi. Penelitian dasar mengenai ikan ini sudah banyak dilakukan, begitu juga penelitian aspek pembenihan ikan ini juga sudah banyak dilakukan, namun masih perlu penelitian lanjut untuk peningkatan produktifitas pembenihan dan pembesaran ikan ini. Penelitian mengenai polikultur ikan tambakan dengan ikan lain sangat penting. Ikan ini sudah ada yang dibudidayakan, namun belum secara intensif. Pembudidayaan ikan tambakan masih dilakukan secara sederhana. Ikan tembakang dapat dijadikan salah satu spesies kultivan dalam budidaya multitrofik, karena ikan ini bersifat plankton feeder. Ikan tembakang yang dibudiayakan secara bersamaan dengan budidaya ikan lele, sudah terbukti berhasil. Dalam satu kolam, terdiri beberapa waring yang dipasang dengan tiang tancap, dalam waring dipelihara ikan lele, yang diberi pakan pellet secara intensif. Pada bagian luar waring ditebar benih ikan tambakan. Dalam kolam plankton tumbuh sangat subur, karena bahan organic dari sisa pakan dan feses ikan. Plankton yang tumbuh dengan subur tersebut dimanfaatkan oleh ikan tambakan.  


Pustaka:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar