Selasa, 04 Agustus 2020

Jalai (Channa maruliodes)

Secara taksonomi, ikan jalai termasuk Phylum Chordata, Kelas Actinopterygii, Ordo Perciformes, Family Channidae, Genus Channa, Spesies Channa maruliodes. Bentuk tubuh ikan jalai bulat panjang. Memiliki sirip punggung, sepasang sirip dada dan sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Warna tubuh kuning dan hitam dan mimiliki motif batik pada bagian tubuh ikan. Warna mata ikan jalai kuning bagian tengah hitam. Sirip punggung, sirip dada dan sirip anus ikan ini lebih lebar dibandingkan sirip ikan sekerabat (gabus dan toman). Ukuran panjang dan bobot ikan jalai bisa lebih panjang dan besar dibandingkan ikan toman. Habitat ikan jalai di perairan tawar yakni sungai dan rawa-rawa. Ikan jalai ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera Selatan, ikan ini ditemukan di perairan rawa banjiran yang disebut lebak lebung. Ikan jalai termasuk jenis ikan karnivora/pemakan daging. Jenis makanan ikan ini ikan, kodok, serangga air, moluska dan hewan air lainnya. Ikan jalai bereproduksi dengan cara bertelur. Musim pemijahan di alam pada saat musim penghujan. Jumlah telur ikan ini tidak sebanyak jumlah telur ikan gabus (Channa striata), kemungkinan ini salah satu penyebab populasi ikan ini di alam tidak sebanyak ikan gabus atau ikan lain yang sekerabat. Penelitian ilmiah mengenai ikan ini belum temukan. Penelitian dasar mengenai ikan ini segera dilakukan, antara lain aspek biologi meliputi morfometrik dan meristik, pakan dan kebiasaan makan, reproduksi, lingkungan habitat hidupnya. Ikan ini juga segera dilakukan domestikasi untuk mencegah kepunahannya. Dengan adanya domestikasi, selain mencegah punah, dapat dijadikan komoditi budidaya. Ikan ini memiliki motif warna yang menarik, berpotensi dijadikan ikan hias. Selain itu, kemungkinan ikan ini juga mengandung albumin yang tinggi melebihi kandungan albumin pada ikan gabus (Channa striata).

Pustaka:

Muslim, M., Heltonika, B., Sahusilawane, H.A., Wardani, W.W., & Rifai, R. (2020). Ikan lokal perairan tawar indonesia yang prospektif dibudidayakan. Pena Persada. Purwokerto.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar