Secara
taksonomi, ikan baung termasuk Phylum Chordata, Kelas Pisces, Sub Kelas
Teleostei, Ordo Ostariophysi, Family Bagridae, Genus Hemibagrus, Spesies Hemibagrus
nemurus. Ikan baung memiliki sirip punggung, sirip dada,
sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Sirip punggung memiliki duri keras.
Duri keras pada siri dada ikan baung bermodifikasi menjadi patil. Ikan ini
memiliki sirip lemak (adipose fin)
pada bagian belakang sirip punggung. Memiliki sungut yang panjang. Ikan ini
tidak bersisik. Ikan
baung hidup di perairan tawar. Habitat utama ikan baung adalah di sungai.
Penyebaran ikan ini di Indonesia meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Ikan
baung termasuk ikan pemakan daging (karnivora). Namun dalam pemeliharaan ikan
baung dapat menerima pakan buatan (pellet). Ikan
baung bereproduksi dengan cara bertelur. Secara alami, ikan baung bereproduksi
satu kali dalam setahun, pada saat musim penghujan. Saat ini, teknologi
manipulasi reproduksi ikan baung sudah dapat dilakukan secara terkontrol di
unit pembenihan rakyat, balai benih ikan, balai penelitian perikanan. Penelitian
dasar ikan baung sudah banyak dilakukan. Penelitian pengembangbiakan ikan ini
juga sudah banyak dilakukan. Penelitian lebih lanjut mengenai teknis
peningkatan produksi benih masih sangat diperlukan, terutama untuk mengatasi
masalah kanibalisme larva ikan baung. Penelitian aspek pembesaran ikan baung
juga masih sangat diperlukan.
Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar